Rabu, 02 September 2015



sengkaling is one of the tourist attractions are arriving in the poor, in which there is a swimming pool and a food festival.sengkaling also a place to hangout with teman.sengkaling also a place for family recreation. because Sengkaling is a favorite recreation spot on the poor. so many visitors from out of town for a vacation here.

 informasi unik:

selama pelatian PATI di umm ini saya dapat mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan mengenai internet. selain dapat wawasan internet saya juga mendapatkan teman baru dari berbagai jurusan dan berbagai kota,dan kakak pembimbingnya membuat saya lebih semangat belajar karena metode pembelajaranya lebih santai dan nyaman.

"Perkembangan dan kemajauan teknologi"




Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau bisa juga disebut zaman modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Para petani yang bekerja di ladang juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah penggunaan traktor mesin yang lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan bajak yang ditarik oleh seekor kerbau.

Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dan penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari 10 tahun terakhir, teknologi handphone yang awalnya hanya sebuah alat komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil foto, merekam video, mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan detik.

Perkembangan teknologi saat ini merupakan dasar untuk mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.

Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut mantan Menteri dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan teknologi di Indonesia masih rendah. Ada beberapa indikator yang membuktikan rendahnya tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor industri, sinergi kebijakan masih lemah, dan sedikitnya jumlah ilmuwan di Indonesia.

Berdasarkan data United Nation for Development Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Ukurannya berdasarkan kepada penciptaan teknologi yang dilihat dari perolehan hak paten dan royalti atas karya dan penemuan teknologi, difusi inovasi teknologi mutakhir yng diukur dari jumlah pengguna internet dan besaran sumbangan ekspor teknologi terhadap barang ekspor, difusi inovasi teknologi lama yang dilihat dari jumlah pengguna telepon dan pemakai listrik, tingkat pendidikan penduduk berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi kasr penduduk yang menempuh pendidikan tinggi di bidang iptek.

Rendahnya kemajuan teknologi di Indonesia terlihat di Indonesia terlihat dari minimnya anggaran pemerintah untuk riset. Walaupun pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sejumlah 1,9 triliun rupiah (sekitar $205 juta) untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari pendapatan domestik bruto (PDB) per tahun. Jika dibandingkan dengan dana riset di Cina yang berjumlah 2%, Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04% dari PDB, maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh.

Selain itu, kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang sektor produksi di Indonesia juga masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya efisiensi, rendahnya produktivitas, dan minimnya kandungan teknologi dalam barang ekspor. Ekspor produk manufaktur didominasi oleh produk dengan teknologi rendah sebanyak 60%.

Berdasarkan beberapa fakta yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia masih sangat rendah bahkan bisa dibilang tertinggal jika dibandingkan negara-negara lain. Hendaknya, kita terus meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan negara kita.
sumber:http://www.kompasiana.com/vanessams/perkembangan-teknologi-di-indonesia_55547634b67e615e14ba545b

 "jurusan manajemen di umm"


Program Studi Manajemen bertujuan menciptakan Sarjana Ekonomi yang memiliki kedalaman ilmu manajemen dan kompeten di bidang kewirausahaan. Lulusan Program Studi Manajemen memiliki kompetensi pada pengambilan keputusan bisnis yang mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi dan lingkungan sehingga mampu menjawab tantangan globalisasi dan menangkap berbagai peluang. Kurikulum didisain ke dalam empat konsentrasi, yaitu Manajemen Sumberdaya Manusia, Manajemen  Operasional, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Keuangan. Pembelajaran didukung oleh dosen-dosen yang berkompeten di bidangnya yang berpendidikan S2 dan S3, serta beberapa dosen berpengalaman dalam mengelola bisnis pada unit-unit usaha milik UMM dan pihak lain yang memiliki hubungan kerjasama.
Jiwa kewirausahaan mahasiswa dibangun dengan menyelenggarakan berbagai macam diklat, praktikum, pendampingan dan pemagangan.  Diklat dilakukan dengan mengundang praktisi bisnis yang meliputi diklat kewirausahaan, perbankan, pasar modal dan kepribadian. Praktikum dilakukan dengan mengkaji masalah dan kasus di lapangan tentang Manajemen Sumberdaya Manusia, Manajemen Operasional, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Keuangan di Laboratorium Manajemen dengan menggunakan berbagai alat peraga dan sumber belajar. Pemagangan diutamakan bagi mahasiswa semester akhir seiring dengan tugas akhir (Skripsi). Tempat pemagangan bagi mahasiswa antara lain UMM Bookstore, Hotel Pendidikan UMM Inn, dan berbagai perusahaan yang menjadi mitra kerja UMM. Praktek kewirausahaan mahasiswa  dikembangkan melalui  Young Management Enterpreneur (YME) dan Management English Community (MEC).
Program Studi Manajemen memperoleh status terakreditasi A berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 020/BAN-PT/Ak-XI/S1/VIII/2008 tertanggal 29 Agustus 2008.
sumber: manajemen.umm.ac.id

      UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


 

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan perguruan tinggi swasta yang telah terakreditas A. Universitas Muhammadiyah Malang banyak di juluki oleh masyarakat sebagai kampus putih. ciri dari universitas muhammadiyah malang mempunyai almamater berwarna merah ,mempunyai 3 kampus ,kampus utama kampus 3 di jalan raya tlogomas .

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak hanya berasal dari jawa timur melainkan dari luar kota bahkan dari mancanegara (luar negeri). Di UMM tidak hanya di ajarkan tentang ilmu pengetahuan tetapi juga diajarkan tentang agama agar menjadi mahasiswa yang taat kepada ajaran islam dan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai social.

Adapun macam-macam Fasilitas di Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) yaitu sebagai berikut :

  1. RUANG KELAS

Setiap program studi sudah diberi data ruang kelas sesuai dengan jumlah mahasiswa dan ada beberapa jenis ruang kuliah yaitu : ruang kelas biasa, ruang kelas multimedia maupun ruang kelas multimedia yang eksklusif.Beberapa ruang kelas multimedia sudah terkoneksi internet baik melalui kabel maupun akses hotspot.Untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik dilakukan kegiatan monitoring melalui pemasangan CCTV di setiap ruang kelas.


    2.PERPUSTAKAAN

UMM memiliki empat perpustakaan besar.Perpustakaan Pusat terletak di Kampus III. Perpustakaan ini terdiri dari tiga lantai. Perpustakaan Masjid AR Fachruddin terletak di Masjid AR Fachruddin Kampus (Kampus III). Perpustakaan Kampus II terletak di Kampus II (Jl. Bendungan Sutami 188).  Perpustakaan Pascasarjana terletak di Kampus I (Jl. Bandung No.1)

    3.RUANG KOMPUTER DAN TIK

Untuk menunjang system pembelajaran modern, UMM menyediakan fasilitas komputer dan layanan ICT bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan.Sistem koneksi yang tersedia adalah internet, intranet, dan hotspot.

Di kampus UMM juga terdapat sarana rekreatif yaitu stadion, UMM dome, lapangan basket, lapangan volley,lapangan bulu tangkis, panjat tebing, tenis meja, dan kolam kano.

sumber:http://momoaprananta54.blogspot.com/2013/07/artikel-tentang-universitas.html



JARAN SLINING TONGGAK BUDAYA KOTA PISANG DI KANCAH NUSANTARA
Indonesia adalah negara kepulauan yang dikenal dengan keragaman budayanya. Masyarakat di negeri ini hidup berdampingan dan memeluk erat adat istiadat yang lahir dari nenek moyang bangsa Indonesia. Keragaman budaya itu tetap dijaga dan dilestarikan oleh seluruh lapisan masyarakat. Setiap daerah di nusantara memiliki ciri khas dan corak kebudayaan yang berbeda dengan daerah lainnya. Perbedaan ini menciptakan akulturasi budaya yang menambah ragam budaya baru. Meski hidup di tengah keragaman budaya yang unik dan menarik, masyarakat Indonesia mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsanya dibawah naungan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kebudayaan ini terus berkembang dan tetap lestari tidak tergerus globalisasi. Filosofi-filosofi dalam setiap budaya masih dipercaya oleh masyarakat, keaslian budaya baik dalam musik, tari, atau adat istiadat selalu dijaga. Kebanggan terhadap budaya negeri sendiri masih bersarang pada diri masyarakat Indonesia. Meski modernisasi mulai menyelimuti negara kita, beberapa masyarakat tetap menjaga dan melestarikan budayanya  agar tidak menjadi punah dimakan zaman. Ragam budaya di setiap daerah memiliki sejarah, ciri khas, keunikan dan filosofi masing-masing sesuai daerahnya, termasuk budaya di Kabupaten Lumajang.
Kebudayaan di Kabupaten Lumajang dikenal dengan nama “Pendalungan” yang berasal dari kata “danglung”. Kebudayaan ini lahir dari akulturasi budaya Jawa dan Madura yang menghasilkan corak budaya khas Lumajang dengan unsur budaya Jawa dan Madura yang masih melekat di dalamnya. Dalam budaya pendalungan muncul etnik budaya yang didominasi oleh alat musik danglung yaitu sebuah kentongan dari kayu nangka. Pendalungan juga melahirkan lima seni tari khas yang tetap lestari di tengah hiruk pikuk modernisasi masyarakat, yaitu Jaran Kencak, Godril Lumajangan, Jaran Slining, Gelipang Rodat, dan Topeng Kaliwungu. Selain terkenal dengan Kota Pisang, Lumajang juga terkenal dengan kesenian Jarannya. Jaran atau kuda ini menjadi ikon Kabupaten Lumajang pada saat peringatan Harjalu (Hari Jadi Lumajang) ataupun kegiatan kesenian lainnya. Salah satu kesenian yang unik dan menarik dari Kota Pisang ini adalah Jaran Slining. Seni tari dengan ritme musik yang cepat ini seringkali menjadi hiburan pada acara hajatan di berbagai kalangan masyarakat.
Aset Lumajang yang merupakan turunan dari Jaran Kencak ini memiliki irama rancak tanpa gerakan pakem. Lahir dari masyarakat bawah, Jaran Slining menjadi hiburan yang digemari masyarakat pada masa itu. Para petani menggunakan anyaman dari bambu untuk membuat jaran atau kuda. Satu orang menunggangi kuda dan satu orang pengencak dengan membawa pecut atau sapu lidi adalah sepasang penari dalam Jaran Slining. Keduanya menari mengikuti irama musik seronen. Musik yang terdiri dari alat musik gong, gendang dan danglung ini mengalun mengiringi sepasang penari yang mengembangkan gerak tari secara bebas atau sesuai kreativitasnya. Gerakan dalam tarian ini merupakan apresiasi dari manusia yang menunggangi kuda karena dahulu kuda menjadi alat transportasi utama dan menunggang kuda adalah olahraga yang digemari masyarakat. Pengencak menggunakan topi (kopyah) yang agak tinggi, namun seiring berkembangnya kreativitas seni, kopyah pada pengencak diganti dengan aksesoris kepala berbentuk setengah lingkaran dengan warna yang beragam atau aksesoris lainnya yang menambah kesan ceria pada pengencak. Jaran Slining menjadi semakin semarak dan menarik dengan pakaian para penari yang didominasi oleh warna merah, hijau, kuning, dan warna-warna mencolok lainnya. Warna-warna ini sesuai dengan budaya masyarakat Madura yang cenderung pada warna mencolok. Melambangkan keberanian, kelembutan, dan keceriaan warna pakaian dalam Jaran Slining dipilih karena sesuai dengan tujuan tarian ini. Dibalut berbagai aksesoris baik pada jaran atau penunggang, Jaran Slining menjadi hiburan yang menyenangkan. Kesenian yang dahulu hanya menghibur masyarakat petani kemudian berkembang dan lestari di tengah lapisan masyarakat Lumajang.

Pembukaan Festival Seni Tari Jaran Slining 2015,
ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati
Lumajang, Bapak As'ad Malik. 
Namun, modernisasi yang menderas di Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Lumajang menciptakan kekhawatiran beberapa kelompok masyarakat Lumajang. Budaya barat yang hadir berurutan melunturkan kecintaan generasi muda terhadap budaya dan kesenian daerahnya, termasuk kesenian Jaran Slining. Untuk menyelamatkan dan melestarikan seni tari khas Lumajang ini maka dilaksanakanlah Festival Seni Tari Jaran Slining 2015. Diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang festival ini digelar pada hari Minggu, 15 Maret 2015. Bertempat di Pentas Budaya Kawasan Wonorejo Terpadu, festival ini berhasil menarik minat masyarakat Lumajang terhadap Jaran Slining. Acara dimulai pukul 13.00 dan diawali oleh penampilan dari CIO Indonesian Arts Culture yang membawakan Tari Meruang Waktu. Kemudian disusul dengan lagu Lumajang Sayang yang dinyanyikan oleh Paguyuban Duta Wisata Cak dan Yuk Kabupaten Lumajang. Pra Acara ditutup dengan Tari Remo oleh perwakilah STKW Surabaya (Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya). Memasuki acara inti, Sanggar Diamond Arts Perform berkesempatan untuk membuka acara dengan tariannya. Festival yang dibuka secara resmi oleh Bapak Bupati Lumajang ini diikuti oleh 39 peserta dari berbagai sanggar di Kota Pisang. Ditandai dengan pemukulan gong festival dimulai, bergantian sesuai dengan nomor urut seluruh peserta menari mengikuti irama musik yang rancak. Meski hujan deras turun selama pelaksanaan festival tidak menyurutkan semangat para peserta untuk menampilkan yang terbaik.
Peserta dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori anak-anak dan kategori remaja. Setiap peserta menampilkan tarian dengan gerakan, pakaian, dan kuda yang berbeda. Festival ini bermula dari adanya ide salah satu sanggar sebagai usaha melindungi Jaran Slining dari kepunahan. Gayung bersambut dan ide itu direalisasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Menggandeng  CIO Arts
Parade seluruh peserta
Culture Indonesia
, festival seni tari ini berhasil digelar dengan semarak dan meriah. Dihadirkan 5 seniman sebagai dewan pengamat untuk memilih 3 penyaji terbaik non rangking dari setiap kategori. Bapak Wahyu Dianto selaku dewan pengamat I menuturkan bahwa kriteria penilaian dalam festival ini dilihat dari dua segi. Pertama dari segi performance yang meliputi penyajian dan kreati
vitas, kedua dari segi artistik yang meliputi busana, tata rias, komposisi, dan kepenarian. Festival yang berhasil menjadi daya tarik masyarakat Lumajang saat itu melahirkan 39 etnik seni tari Jaran Slining. Pada penghujung acara sebelum diumumkan 3 penyaji terbaik, seluruh peserta tampil berparade dan menari bersama. Pentas budaya di Kawasan Wonorejo Terpadu menjadi lautan Jaran Slining. Parade All Performance diakhiri dengan foto bersama Bapak Bupati Lumajang dan Bapak Sekretaris Daerah.
          Festival ini digelar dengan harapan mampu menjadikan Jaran Slining sebagai tonggak budaya Kabupaten Lumajang. Berbagai usaha dilakukan agar kesenian khas Lumajang ini tidak mengalami kepunahan. Menyelamatkannya dari modernisasi dan menanamkan kecintaan generasi muda terhadap kesenian bangsanya adalah tugas wajib bagi seluruh masyarakat Lumajang. Sebab, kesenian khas negeri kita adalah aset bangsa yang tak ternilai harganya. Kekayaan akan budaya juga harus diimbangi dengan kecintaan bangsa terhadap budayanya sendiri. Jaran Slining adalah salah satu contoh aset bangsa yang patut untuk dijaga dan dilestarikan. Mengenal, mencintai, dan bangga terhadap kebudayaan nusantara merupakan salah satu balas budi terhadap Indonesia. Kita bangsa Indonesia, lahir di tanahnya, minum airnya, makan tumbuhannya cukuplah membalas budi dengan menyelamatkan budayanya dari kepunahan. Kenali dan cintai budaya bangsa kita agar tidak lapuk dan hanyut oleh modernisasi dunia. Salam Budaya!

Sebagai penutup seluruh peserta foto bersama Bapak Bupati Lumajang
Berikut ini beberapa foto peserta Festival Seni Tari Jaran Slining 2015

taken by @priskideanasti
taken by @priskideanasti


taken by @priskideanasti

 Sumber Informasi :
1.    Ibu Arias Purwantini
2.    Bapak Wahyu Dianto
3.    Bapak Antony S.Sn

sumber:http://sasmithaarofa.blogspot.com/2015/05/jaran-slining-tonggak-budaya-kota.html